Perawatan Luka Perineum pada Post Partum
37 Votes
Pengertian Perawatan Luka Perinium
Perawatan adalah proses pemenuhan
kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam
rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara
kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post
Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002).
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara
paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran
placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum
hamil.
Tujuan Perawatan Perineum
Tujuan perawatan perineum menurut
Hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan
penyembuhan jaringan.
Sedangkan menurut Moorhouse et. al.
(2001), adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang
terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah
melahirkan ada 2 macam yaitu :
1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang
diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala
janin atau bahu pada saat proses persalinan. Bentuk rupture biasanya
tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan.
(Hamilton, 2002).
2. Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan
bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum
keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A., 1996).
Episiotomi, suatu tindakan yang
disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang. Tindakan
ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin,
harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien
sudah diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis
tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak
banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki
(Jones Derek, 2002).
Pada gambar berikut ini dijelaskan
tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi
1. Tuberositas ischii
2. Arteri pudenda interna
3. Arteri rektalis inferior
Gambar 1. Tipe-Tipe Episiotomi
Lingkup Perawatan
Lingkup perawatan perineum ditujukan
untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya
mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari
perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut)
(Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002),
lingkup perawatan perineum adalah
1. Mencegah kontaminasi dari rektum
2. Menangani dengan lembut pada
jaringan yang terkena trauma
3. Bersihkan semua keluaran yang
menjadi sumber bakteri dan bau.
Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu
perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum
pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi
kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka
perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk
itu diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat
buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum
akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar,
diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah
terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan
maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.
Penatalaksanaan
1. Persiapan
a. Ibu Pos Partum
Perawatan perineum sebaiknya
dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau
berdiri dengan posisi kaki terbuka.
b. Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah botol,
baskom dan gayung atau shower air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan
yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer,
2001).
2. Penatalaksanaan
Perawatan khusus perineal bagi
wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan,
mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan
menurut Hamilton (2002) adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangannya
b. Mengisi botol plastik yang
dimiliki dengan air hangat
c. Buang pembalut yang telah penuh
dengan gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke
dalam kantung plastik.
d. Berkemih dan BAB ke toilet
e. Semprotkan ke seluruh perineum
dengan air
f. Keringkan perineum dengan
menggunakan tissue dari depan ke belakang.
g. Pasang pembalut dari depan ke
belakang.
h. Cuci kembali tangan
3. Evaluasi
Parameter yang digunakan dalam
evaluasi hasil perawatan adalah:
a. Perineum tidak lembab
b. Posisi pembalut tepat
c. Ibu merasa nyaman
Faktor yang Mempengaruhi Perawatan
Perineum
1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan
sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian
jaringan sangat membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan
adanya infeksi dengan menggangu respon inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan
hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas /
spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan untuk patolagi
spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak
efektif karena koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan
mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik
yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat,
sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan
protein-kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan
sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi
penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan
mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan
daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi
penyembuhan luka.
Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
Perawatan perineum yang dilakukan
dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia
dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat
menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum
dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat
berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada
jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat
dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi
fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar